RISDEM, Cianjur – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Cianjur terus memperkuat inklusivitas demokrasi dengan menggandeng warga binaan Lapas Kelas II B Cianjur dalam sosialisasi Pilkada 2024. Sekitar 650 warga binaan turut hadir dalam kegiatan ini, menandai komitmen KPU untuk memastikan bahwa setiap warga negara, termasuk mereka yang berada di dalam lapas, tetap dapat menjalankan hak pilihnya.
Dalam sesi sosialisasi tersebut, peserta dibekali informasi terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, mulai dari pengenalan pasangan calon Gubernur dan Wakilnya, beserta Bupati dan Wakilbupati, mekanisme pindah memilih untuk warga binaan lapas, hingga tata cara mencoblos di tempat pemungutan suara yang disediakan di dalam lapas. Selain itu, KPU juga menegaskan bahwa status sebagai warga binaan tidak menghilangkan hak politik mereka (selama tidak dicabut oleh pengadilan), sebuah pesan yang sangat penting untuk memberikan kepercayaan diri kepada warga binaan lapas.
Perwakilan Lapas Kelas II B Cianjur, Bekti, memberikan dukungannya terhadap inisiatif ini. "Kegiatan seperti ini sangat penting untuk memastikan warga binaan tetap memiliki wawasan politik dan bisa menggunakan hak pilihnya secara bijak. Kami siap mendukung sepenuhnya pelaksanaan Pilkada di lapas,," ungkapnya di sela kegiatan.
Hal senada disampaikan oleh Fikri, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan SDM KPU Cianjur, yang juga menjadi pembicara utama. "Kegiatan ini bukan sekadar menyampaikan informasi, tetapi memberikan ruang kepada warga binaan untuk terlibat aktif dalam demokrasi. Kami ingin memastikan setiap suara, termasuk dari lapas, memiliki arti dalam menentukan masa depan daerah," ujarnya.
Salah satu warga binaan yang baru menjalani masa tahanan sejak November lalu juga berbagi pengalaman. "Awalnya saya bingung apakah masih bisa ikut mencoblos, tapi setelah dicek petugas, alhamdulillah nama saya masuk sebagai pemilih," katanya dengan semangat.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara KPU dan Lapas Kelas II B Cianjur untuk menyukseskan Pilkada 2024 secara inklusif. KPU juga mengungkapkan rencana untuk melaksanakan kegiatan serupa di tempat lain guna menjangkau segmentasi pemilih yang berbeda. Dengan pendekatan ini, KPU berharap dapat terus mendorong partisipasi yang merata dan memperkuat kesadaran publik akan pentingnya setiap suara dalam membangun demokrasi yang lebih baik. (RSDM/adm)
No comments: