RISDEM, Cianjur
– Indonesia sudah cukup lama merdeka, dimana umur Indonesia sekarang cukup
tua yaitu tujuh puluh lima tahun. Jika diibaratkan seperti manusia, maka negara
ini sudah rentan terkena penyakit yang bisa menyebabkan kematian. Untuk
menyembuhkannya maka diperlukan obat yang banyak. Salah satunya meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia. Sebab Indonesia merupakan negara kaya dimana
rugi apabila kekayaan tersebut tidak bisa dimanfaatkan bangsa Indonesia karena
tidak didukung oleh pengetahuan yang memadai. Terutama kekayaan
alamnya, inilah tanah kiriman surga, dan juga panorama bentangan kekayaan alam
Indonesia yang terhampar luas di seluruh penjuru Indonesia. Dari sabang sampai
merauke yang terdiri dari 34 provinsi dan 13.466 pulau (Sithu, 2015). Sumber
daya alam yang melimpah dan sumber daya hayati yang meliputi darat maupun
perairan tersedia.
Lautan tiada
bertepi itulah pula pribahasa yang pas untuk menggambarkan keluasan laut
Indonesia yang menyimpan kekayaan alam. Begitu kaya nya limpahan lumbung
perairan yang membentang di indonesia. Menurut Fikko (2020), dengan kekayaan
alam yang membentang luas itulah, maka masyarakat diharuskan untuk menjaga dan
melestarikan kekayaan alam yang tersedia dan berlimpah itu. Sehingga sebagian
besar masyarakat Indonesia dapat menggantungkan kehidupannya diperairan. Mulai
dari menjadi nelayan, kolam ikan, pengangkut barang, pedagang, objek wisata,
dan juga digunakan orang-orang sebagai kendaraan umum untuk melewati perairan.
Tetapi seperti
yang bisadilihat sekarang semua generasi muda gengsi untuk memilih jurusan di
perguruan tinggi mengenai kealaman, padahal peluang kerjanya sangat besar dan
tenaga kerja sangat dibutuhkan di negara kita tercinta ini. Akan tetapi,
apabila memang tidakmemilikifashion di bidang kealaman, maka tidak mengapa
memilih jurusan lain, yang terpenting adalah menyadari pentingnya kerja sama
untuk membangun Indonesia ini, salah satunya dengan menjalani pendidikan. Sebab
sekarang sudah memasuki era global dimana yang menjadi saingan untuk
mendapatkan pekerjaan bukanlah terbatas hanya di lingkaran negara Indonesia
saja tetapi juga dengan bangsa asing dari negara lain. Apabila yang mengurus
negara ini adalah bangsa dari negara lain, bisa dibayangkan betapa suramnya
kehidupan bangsa ini kedepannya. Dimana bangsa-bangsa negara lain tersebut
dapat dengan mudah menjadi raja di negara ini serta memperbudak bangsa
Indonesia. Kemungkinan buruk selanjutnya Indonesia akan mengalami krisis sebab
kekayaan sudah beralih ke tangan bangsa asing.
Mengingat situasi
negara yang terus dilanda krisis akhir-akhir ini, semua pihak yang terlibat di
bidang pendidikan prihatin dengan situasinya dan mengkhawatirkan apa yang akan
terjadi pada generasi berikutnya.
Apakah pendidikan
di Indonesia ini setara dengan negara-negara lain di dunia? Untuk menjawab
pertanyaan ini, penting untuk mempelajari reformasi apa yang perlu dilakukan di
sektor pendidikan di Indonesia. Pertama, perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi menjadi salah satu penyebab perubahan paradigma baru pendidikan di
abad ke-21.
Dalam konteks
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan, fakta
membuktikan bahwa teknologi informasi dan komunikasi dapat mereduksi dan
memadukan “ruang dan waktu” menjadi aspek yang menentukan kecepatan dan
keberhasilan ilmu pengetahuan. Sejalan dengan hal tersebut, kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi telah menyebabkan penggantian sebagian besar tenaga
kerja manusia dengan mesin, yang akan melakukan lebih banyak tugas setiap hari,
manusia akan lebih banyak melakukan tugas intelektual dan kreatif tidak dapat
dipungkiri bahwa sebagian besar pelajar dan anak Muslim saat ini dilahirkan
sebagai digital natives, bukan digit immigrants.
Pada abad ke-21,
kemajuan teknologi tersebut telah merambah ke segala aspek kehidupan, termasuk
pendidikan. Pendidik dan siswa harus memiliki keterampilan mengajar abad ke-21.
Untuk bertahan di era pengetahuan era informasi ini, pendidik dan siswa harus menghadapi
banyak tantangan dan peluang. Pendidikan abad ke-21 bertujuan untuk mewujudkan
cita-cita bangsa dengan membentuk masyarakat yang terdiri dari sumber daya
manusia yang berkualitas, yaitu individu yang mandiri, yaitu negara Indonesia
yang sejahtera dan bahagia yang menikmati kejayaan dan kesetaraan dengan negara
lain. Di dalam dunia, bersedia dan mampu mewujudkan cita-cita negaranya. Abad
21 baru berjalan, namun telah terjadi beberapa kali perubahan di bidang
pendidikan, perubahan tersebut sangat penting untuk tataran filosofi, arah dan
tujuan. Untuk itu perlu diketahui perubahan bagaimana yang baik untuk terus
diterapkan di Indonesia ini. Sebab seperti yang kita lihat generasi bangsa ini
belum mampu untuk bersaing secara global di era global ini, dengan demikian
perlu ditinjau lagi dari pendidikan di Indonesia ini, mulai dari sistem
pendidikannya sampai sumber daya manusia seperti apa yang dibutuhkan di abad
sekarang dan yang akan datang. Dengan demikian diharapkan kualitas pendidikan
Indonesia akan meningkat dan melahirkan generasi bangsa yang lebih kompeten di
bidangnya masing-masing. Sehingga bangsa Indonesia akan semakin maju dan terus
dipandang baik di mata bangsa lain. Bangsa lainpun akan takut untuk menjajah
negara tercinta ini.
METODE
Fokus artikel ini
adalah pada reformasi pendidikan di abad 21. Pertanyaan yang akan dijawab dalam
artikel ini adalah bagaimana seharusnya reformasi pendidikan Indonesia merespon
tantangan abad 21? Secara reflektif, penelitian ini berharap dapat meninjau ide,
metode pengobatan dan / atau situasi yang ada, terutama mengenai reformasi
pendidikan abad ke-21 dan tantangannya. Dalam penelitian ini metode yang digunakan
penulis adalah metode literatur (Zed, 2004), dan metode literatur terkait
adalah metode yang digunakan penulis dengan mencari, mengumpulkan, menggali,
atau memeriksa berbagai referensi atau dokumen yang berkaitan dengan topik yang
diajukan (Sofiyah, Suhartono, & Hidayah, 2020). Kemudian menggunakan teknik
analisis isi dengan metode historis dan filosofis untuk analisis. Untuk penelitian
ini digunakan satu artikel terkait untuk menunjang penelitian dengan didukung
dari berbagai sumber penelitian lainnya.
HASIL dan DISKUSI
Menurut Mustinda
(2020) Indonesia adalah negara berkembang di Asia (lebih tepatnya Asia
Tenggara). Di negara dan wilayah berkembang, untuk menjadi negara maju
dibutuhkan beberapa faktor, dan untuk membangun suatu negara menjadi negara
maju menurut Anonim (2020) dibutuhkan beberapa faktor yaitu: sumber daya alam
dan sumber daya manusia. Namun tanpa didukung kualitas
sumber daya
manusianya sendiri, sumber daya alam akan menjadi sia-sia, oleh karena itu
sebagai negara berkembang Indonesia harus meningkatkan kualitas sumber daya
manusia di Indonesia.
Salah satu cara
untuk meningkatkan sumber daya manusia Indonesia menurut Anonim (2016) adalah
dengan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia sedini mungkin mulai dari
kelompok hiburan/anak-anak, taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah
pertama, sekolah menengah atas/sekolah kejuruan hingga perguruan tinggi dan universitas. Namun, kualitas pelatihan keterampilan non akademik juga harus
ditingkatkan.
Namun pendidikan
di Indonesia masih menyedihkan, dari pendidikan anak usia dini hingga
pendidikan tinggi masih banyak ruang untuk perbaikan. Salah satu kelemahan
pendidikan Indonesia adalah bentuk kurikulum yang pertama. Kurikulum Indonesia memaksa
siswa terlalu banyak membaca materi, kalaupun hanya berupa penjelasan, yang ada
hanya imajinasi, dan praktiknya masih sangat sedikit. Oleh karena itu, sulit
bagi seorang siswa untuk memahami apa yang dia pelajari. Kedua, menurut Susanti
(2020) fasilitas yang masih belum merata di seluruh wilayah Indonesia.
Menyediakan fasilitas yang memadai bagi lebih dari 17.000 orang Indonesia
tidaklah mudah, terlebih di daerah terpencil, namun pendidikan Indonesia harus
mempunyai fasilitas yang memadai untuk menunjang kualitas pendidikan sehingga
membantu Indonesia untuk berkembang.
Alasan ketiga adalah
kualitas guru di Indonesia yang rendah, banyak guru yang masih memiliki
keterampilan mengajar yang buruk, karena masih banyak masyarakat Indonesia yang
masih kurang menghargai guru atau profesinya, dan reputasi guru yang masih
kurang baik bagi guru Indonesia. Namun kini, seiring dengan kebijakan dan
kebijakan yang berulang kali diumumkan oleh pemerintah, pendidikan Indonesia
mengalami kemajuan baru. Misal: Kebijakan pengembangan mutu dan peningkatan
jumlah SMK di Indonesia memungkinkan siswa memiliki keterampilan yang lebih dan
praktik yang sesuai di SMA. Dengan diterapkannya SMA, dengan diterapkannya mata
kuliah
2013 siswa dapat
menjelaskan sendiri apa yang telahdipelajari. Pengetahuan telah dipelajari
sehingga siswa harus memahami sepenuhnya untuk tidak sepenuhnya menghafal
materi.
Semakin banyak
fasilitas yang dialokasikan ke daerah-daerah terpencil untuk meningkatkan
kualitas sekolah, tentunya juga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dan kualitas guru. Salah satunya dengan mengadakan banyak seminar pelatihan
untuk meningkatkan mutu pendidikan. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar
dan memahami situasi siswa, serta mengeluarkan kebijakan kesejahteraan guru,
kebijakan tersebut membuat semakin banyak guru menjadi guru yang andal dan
membuat guru lainnya merasa perlu terapung untuk meningkatkan daya saingnya.
Perkembangan ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan negara Indonesia dan
menjadikan Indonesia sebagai negara maju di Asia. Namun tanpa kemauan dan
kontribusi kita sebagai bagian dari SDM, semua ini sia-sia. Jadi mari kita
bangun negara kita bersama.
Salah satu tujuan
pendidikan nasional adalah kehidupan pendidikan negara. Ini adalah tanggung
jawab besar bagi keluarga, sekolah dan pemerintah menerapkannya. Sejauh ini,
belum ada model pendidikan yang tepat untuk siswa, yang dapat dibuktikan
keluhan disebabkan oleh fakta seperti menurunnya kualitas pendidikan dari
prasekolah hingga universitas.
Berbicara tentang
sistem pendidikan, yang dipikirkan hanyalah hal-hal seperti kurikulum, metode pengajaran,
peran guru, penilaian dan kondisi sekolah pribadi. Yang pertama adalah
kurikulum nasional yang sepertinya bertarget di semua tingkatan, ini lebih
banyak kuantitas daripada kualitas. Masa kanak-kanak adalah masa permainan,
tetapi siswa sekolah dasar hampir tidak punya waktu Bermain, karena
kurikulumnya terlalu berat (9 mata pelajaran), belum lagi pekerjaan rumah (PR) yang
kebanyakan natural Ingatlah hal-hal yang tidak perlu dan terkadang tidak penting
Kehidupan sehari-hari, terutama kehidupan menghadapi abad ke-21. Situasinya
berbeda Di sekolah asing, kursus dasar hanya mencakup Matematika, ilmu bahasa dan
pendidikan jasmani lainnya bersifat opsional.
Pada abad ke-21
akan tiba masalah atau kemajuan teknologi yang menjangkau jauh setiap bidang.
Siapkah kita menghadapinya? Balasan pertanyaan ini perlu diketahui seperti apa
sistem pendidikan manusia perlu memenuhi tantangan abad mendatang.
Pada konferensi
tahunan UNESCO di Melbourne dari 29 hingga 30 Maret Pada tanggal 3 April 1998 yang
dihadiri 60 negara, Carneiro (1998) menganggap pergantian abad adalah waktu
yang tepat. Renungkan prestasi pendidikan. (Diptoadi, 1999)
Selama
berabad-abad, pendidikan memainkan dua peran, yaitu pelestarian dan pembebasan,
yang niscaya menimbulkan konflik dan kontradiksi. Namun, tak bisa dipungkiri
bahwa menurut Diptoadi (1999) pendidikan adalah intinya masyarakat, karena
pendidikan merupakan kekuatan potensial untuk pembebasan manusia dan
menyingkirkan segala jenis perbudakan terhadap bangsa, serta menyingkirkan
keterbelakangan. Selain itu, pendidikan dapat membantu masyarakat mengetahui
apa yangbelumdiketahuisertaperluuntukdiketahui oleh masyarakat, serta membantu
menempatkan keberadaan masyarakat di lingkungan yang tepat sehinggamembantu
masyarakat bersiap untuk perubahan atau penerimaan keputusan tentang masa
depan.
Pada abad 21 ini
pasti negara-negara asing semakin gencar melakukan perbaikan terus- menerus
bagi sistem pendidikannya serta terus melakukan pendidikan agar negara mereka
yang maju akan terus semakin di depan.
Indonesia yang
masing terkategorikan sebagai negara berkembang, haruslah lebih gencar lagi
melakukan perbaikan sistem pendidikan. Apabila tidak adanya perbaikan maka
negara ini akan semakin tertinggal.
Idealisme harus
terus dikembangkan mengenai pendidikan. Menurut Anonim (2021) kemampuan
softskill harus terus ditingkatkan, begitu pula dengan keterampilan yang lain
harus diasah untuk menambah kemampuan, sehingga memiliki kemampuan banyak.
Teknologi menjadi
salah satu aspek yang perlu ditingkatkan lagi fokusnya di negara ini. Sebab
seperti yang bisadilihatbahwateknologi sekarang sudah sangat mengalami
kemajuan, negara ini tidak boleh buta terhadap kemajuan zaman mengenai
teknologi.
Indonesia
merupakan negara kaya raya dengan kekayaan alam yang melimpah ruah salah satunya
menghasilkan karet (Yolanda, 2020), sebenarnya dengan demikian sebaiknya bangsa
Indonesia mampu mengolah bahan mentah tersebut sendiri, sehingga menjadi produk
yang lebih dinilai atau dihargai, sehingga dapat menambah nilai jualnya.
Indonesia juga
memiliki kekayaan alam bawah laut sangat banyak, dengan demikian maka bangsa
Indonesia sebenarnya tidak akan merasa kelaparan di negara sendiri. Namun, pada
kenyataannya krisis ekonomi terus menghantui negara ini.
Pendidikan yang
merata bagi bangsa Indonesia dengan menanamkan pemahaman terhadap pentingnya kemajuan
di Indonesia ini sangat penting dilakukan. Pendidik seharusnya mampu memberi
contoh yang baik kepada anak muridnya, pendidik perlu terus meningkatkan
pendidikannya setinggi-tingginya, sehingga dengan meningkatnya kualitas
pendidik, maka akan semakin meningkat kualitas generasi bangsa yang dihasilkan
melaluin proses pembelajaran.
KESIMPULAN
Perjalanan
reformasi pendidikan masih sangat panjang. Masih banyak lagi yang perlu
dilakukan. Indonesia harus terus menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman agar
tidak tertinggal dengan bangsa lain. Idealisme yang dimilikibangsa masih
membara meski kini diliputi berbagai krisis yang melanda bangsa Indonesia.
Tanpa idealisme, orang akan mati, mungkin tidak tumbuh kuat, tidak
terintegritas dan martabat bangsa akan menjadi lemah, dan bangsaini hanyalah
robot atau mesin lelucon. Perlu dihidupkan obor idealisme akan menerangi karya
bangsa Indonesia, yang merupakan sumber inspirasi bagi generasi muda menuju
masa depan cerah di abad ke-21.
Indonesia perlu
menambah hal-hal yang berhubungan dengan kemajuan zaman ke dalam sistem
pendidikan. Salah satu hal terpenting dalam pendidikan yaitu keterampilan
teknologi. Dengan menambah pengajaran dan pemahaman teknologi kepada generasi
penerus bangsa diharapkan akan terwujudnya negara yang bangsanya mampu bersaing
secara global. Bangsa harus menjajahi teknologi dan mengambil manfaat darinya, jangan
sampai bangsa yang terjajah oleh teknologi tersebut.
Di era globalisasi
seperti sekarang, yang semuanya membaur dengan bangsa lain termasuk dalam hal
pekerjaan, maka perlu ditingkatkan kemampuan generasi bangsa ini agar tidak
tersingkir oleh bangsa lain ketika mencari pekerjaan di negara tercinta ini.
Generasi bangsa
harus menjadi generasi yang sejajar dengan bangsa lain agar agar mampu mengubah
status negara dari berkembang menjadi maju. Tentu untuk memajukan Indonesia
dibutuhkan kontribusi dari segenap bangsa Indonesia terutama generasi muda yang
akan menjadi penerus bangsa untuk terus mengenyam pendidikan.
Para pemimpin
negara, guru, serta profesi-profesi lainnya yang sedang dilakukan oleh orang
dewasa lama-kelamaan mereka akan berhenti dari pekerjaannya itu, yang kemudian
harus digantikan posisinya oleh generasi penerus bangsa yaitu anak muda sekarang
ini. Sebab itu, para pemuda memiliki tanggung jawab yang besar terhadap negara
tercinta ini. Semuanya harus disiapkan dari sekarang, agar tercapainya masa
depan maju bagi Indonesia tercinta.
*Notes:
Opini ditulis oleh: Rahman, Fakultas Tarbiyyah, Fakultas Tarbiyyah, STAI Al
Azhary Cianjur. Segala bentuk konsekuensi tulisan merupakan tanggungjawab
penulis.
No comments: