» » KURIKULUM MERDEKA DAN KEUNGGULANNYA DALAM MENCIPTAKAN PERUBAHAN DI DUNIA PENDIDIKAN

RISDEM, Cianjur – Semenjak terjadinya pandemi covid-19 pendidikan di Indonesia mengalami penurunan dikarenakan terbatasnya akses belajar yang mengharuskan para siswa melakukan pembelajaran secara online atau daring,inilah yang menyebabkan banyaknya para pelajar yang mengalami ketertinggalan.Adanya permasalahan ini yang menyebabkan terciptanya merdeka belajar untuk mengatasi masalah-masalah pendidikan selama pandemiyang tidak berjalan dengan baik,dengan begitu merdeka belajar diharapkan dapat menghiasi sistem pendidikan Indonesia yang menekankan pada konsep kemerdekaan.

Merdeka belajar adalah program bebijakan dari Kementerian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia yang dirancan oleh Menteri Pendidikan dan kebudayaa RI Kabinet Indonesia Maju,Nadiem Makarim.Merdeka belajar menuntut guru untuk memahami suatu konsep sebelum mengajar siswa.tanpa pemahaman ini pembelajaran bisa terhambat.

Selain menghadirkan pendidikan yang bermutu tinggi,program merdeka belajar juga memiliki tujuan lain,yaitu membangun suasana belajar yang lebih menyenangkan bagi guru dan siswa,memberikan keleluasan pada sekolah dalam mengadakan penilaian dan penerapan kurikulum sesuai dengan kondisi sekitar dan memenuhi kebutuhan peningkatan sumber daya manusia dalam menghadapi era revolusi imdustri 4.0.

Pembahasan

Keunggulan kurikulum merdeka

Menurut Mendibudristek Nadiem Makarim,kehadiran kurikulum merdeka diharapkan bisa mengatasi krisis pendidikan di Indonesia dengan membentuk generasi yang adaptif terhadap perubahan zaman.Adapun keunggulan kurikulum merdeka dibandingkan kurikulum 2013 antara lain mendorong siswa untuk menjadi lebih aktif,kreatif,inovatif,dan mandiri dalam belajar.Mengembangkan kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi serta kompetensi abad 21 seperti kolaborasi,komunikasi,kritis,dan kreatif.

Platform merdeka belajar juga diluncurkan untuk membantu para guru dalam mengajar supaya sesuai dengan kemampuan murid,menyediakan berbagai macam latihanyang berguna untuk meningkatkan kompetensi peserta didik,menginspirasi rekan sejawat hingga sebagai wadah untuk berkarya.

Perbedaan kurikulum merdeka dan kurikulum 2013

 Mulai tahun ajaran 2022/2023, penerapan kurikulum merdeka tidak hanya dikhususkan pada jenjang pendidikan tingkat SMA/sederajat saja. Namun kurikulum merdeka bisa diterapkan di jenjang lainnya seperti TK, SD, SMP, SMA, dan bahkan hingga Perguruan Tinggi. Dengan ditetapkannya kurikulum merdeka sebagai kurikulum baru, banyak perubahan dan perbedaan dengan kurikulum sebelumnya, terutama pada struktur dan mapel (mata pelajaran). Di kurikulum sebelumnya jam pelajaran (JP) diatur per minggu. Satuan pendidikan mengatur alokasi waktu pembelajaran secara rutin dalam setiap semester. Satuan pendidikan juga diarahkan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis mata pelajaran. Di kurikulum 2013 mata pelajaran IPA dan IPS masih dibedakan, sedangkan pada kurikulum merdeka 2 mata pelajaran ini digabungkan.

 Struktur pembelajaran pada kurikulum merdeka jelas berbeda dengan kurikulum sebelumnya atau kurikulum 2013, seperti jam pelajaran yang diatur setiap tahun sehingga satuan dapat mengatur alokasi waktu pembelajaran secara fleksibel untuk mencapai JP (jam pelajaran) yang ditetapkan. Satuan pendidikan dapat menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis mata pelajaran dan tematik. Pada kurikulum merdeka peserta didik juga wajib menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan.

Kesimpulan

Kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang diciptakan oleh Menteri Pendidikan Indonesia Nadiem Makarim dimana kurikulum merdeka ini memberikan kebebasan dan keleluasaan siswa untuk mengekspor kemampuan dan minatnya. Dengan adanya kurikulum merdeka ini membantu sekolah dan guru dalam proses pembelajaran sehingga para guru dapat berkreasi dalam mengajar, serta mengetahui bakat dan minat siswa. Kurikulum merdeka memiliki sistem Pembelajaran yaitu Project Based Learning yang dapat mengembangkan karakter para siswa tetapi membuat suasana pembelajaran tetap menyenangkan sehingga membantu peserta didik dalam mengasah keterampilannya sesuai bakat dan minat.

*Notes: Opini ditulis oleh: Dudus Rohimat, Fakultas Tarbiyyah, Fakultas Tarbiyyah, STAI Al Azhary Cianjur. Segala bentuk konsekuensi tulisan merupakan tanggungjawab penulis.


«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Leave a Reply