» » KINERJA GURU PAI DALAM KURIKULUM PEMBELAJARAN DIDUNIA PENDIDIKAN

RISDEM, Cianjur - kinerja guru PAI berkaitan dengan tugas perencanaan, pengelolaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa. Sebagai perencanaan, maka guru harus mampu mendesain pembelajaran yang sesuai dengan kondisi di lapangan, sebagai pengelola maka guru PAI juga harus mampu menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan baik, dan sebagai evaluator maka guru harus mampu melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar siswa.

Lebih lanjut tentang menjelaskan tugas dan peranan guru, antara lain: menguasai dan mengembangkan materi pembelajaran, merancanakan dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan belajar siswa. Oleh karena itu, kinerja guru dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam kurikulum PAI dengan demikian bahasa nya bisa tercapai dengan jelas bila mana kinerja tersebut bisa dievaluasi dengan kinerja yang suda jelas dengan konsep keislaman tersendiri.

Kinerja kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam mengevaluasi sektor dalam dunia pendidikan antara lain melibatkan sejumlah faktor yang menentukan efektivitas pembelajaran dan pencapaian tujuan pendidikan agama Islam. Berikut ini ialah ringkasan penjelasan beberapa aspek kinerja kurikulum PAI dalam konteks evaluasinya:

1.         Tujuan Pembelajaran yang Jelas:

Kinerja kurikulum PAI dievaluasi berdasarkan sejauh mana tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dicapai. Tujuan harus jelas mencerminkan nilai-nilai Islam dan kompetensi yang diharapkan dari siswa.

2.         Pemahaman dan Penerapan Nilai-nilai Islam:

Evaluasi kinerja kurikulum PAI memperhatikan sejauh mana siswa dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Ini dapat diukur melalui berbagai bentuk tugas, ujian, atau proyek.

 3.         Keanekaragaman Materi Pembelajaran:

Kinerja kurikulum PAI dinilai berdasarkan keberagaman materi pembelajaran. Materi harus mencakup aspek-aspek seperti sejarah Islam, hukum Islam, akhlak, dan ibadah.

4.         Metode Pembelajaran yang Interaktif:

Kinerja kurikulum PAI dinilai berdasarkan sejauh mana metode pembelajaran yang digunakan mampu merangsang partisipasi aktif siswa dan pemahaman yang mendalam terhadap ajaran Islam.

5.         Penerapan Teknologi Pendidikan:

Evaluasi kinerja kurikulum PAI dapat mencakup penggunaan teknologi dalam mendukung pembelajaran, termasuk platform online, sumber belajar digital, atau aplikasi interaktif.

6.         Partisipasi dan Keterlibatan Siswa:

Kinerja kurikulum dievaluasi berdasarkan sejauh mana siswa terlibat dan aktif dalam proses pembelajaran PAI. Ini mencakup partisipasi dalam diskusi, proyek, dan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan.

7.         Evaluasi Berkelanjutan:

Kinerja kurikulum PAI dinilai dari segi bagaimana evaluasi kinerja siswa diintegrasikan kedalam proses pembelajaran secara berkelanjutan, termasuk penggunaan penilaian formatif untuk memberikan umpan balik sepanjang waktu.

8.         Pengembangan Keterampilan Holistik:

Evaluasi kinerja kurikulum melibatkan pengembangan keterampilan holistik siswa, termasuk keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam konteks ajaran Islam.

9.         Pemberdayaan Siswa:

Kinerja kurikulum PAI dinilai berdasarkan seberapa baik siswa diberdayakan untuk mengambil peran aktif dalam pembelajaran dan evaluasi, termasuk kemampuan mereka untuk merancang dan menganalisis pemahaman mereka sendiri terhadap nilai-nilai Islam.

10.       Keadilan dan Keterbukaan:

Kinerja kurikulum dinilai dari perspektif keadilan dan keterbukaan, memastikan bahwa evaluasi tidak memberikan bias dan memberikan peluang yang setara bagi semua siswa.

Evaluasi ini membantu mendapatkan wawasan yang komprehensif tentang sejauh mana kurikulum PAI mencapai tujuan pendidikan agama Islam dan memberikan kontribusi positif terhadap pembentukan karakter siswa sesuai dengan ajaran Islam.

*Notes: Opini ditulis oleh: Ali Malkan Amin, Fakultas Tarbiyyah, Fakultas Tarbiyyah, STAI Al Azhary Cianjur. Segala bentuk konsekuensi tulisan merupakan tanggungjawab penulis. 

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Leave a Reply