» » DAMPAK PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA MASA KINI

RISDEM, Cianjur - Proses pembelajaran di dalam sebuah lembaga pendidikan tentunya memerlukan kurikulum, sistem pendidikan Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan kurikulum tentunya melalui evaluasi yang bertujuan untuk terus mengembangkan kurikulum khusunya dibidang keagamaan. Kurikulum Pendidikan Islam harus dimulai dari penyusunan atau perumusan tujuan pendidikan menurut Islam. Tujuan pendidikan menurut Islam ialah terwujudnya muslim yang kaffah jasmaninya sehat dan kuat, akhlaknya sangat mulia, akalnya cerdas dan hatinya dipenuhi iman kepada Allah. Tentunya perkembangan aspek-aspek tersebut haruslah berjalan secara seimbang.

Kurikulum pendidikan Islam yaitu sebagai alat untuk mendidik generasi muda dengan baik dengan memberikannya dorongan untuk mengembangkan ketentuan-ketentuan dan keterampilan yang bermacam-macam dan menyiapkan mereka untuk melaksanakan fungsinya sebagai khilafah di muka bumi ini.

Pengembangan kurikulum merupakan aspek yang sangat penting dalam pendidikan, pengembangan kurikulum merupakan sebuah proses yang melibatkan keterkaitan dan hubungan anatara berbagai komponen, seperti tujuan, materi, kegiatan dan evaluasi. Dalam pandangan di masa kini kurikulum tidak hanya terbatas pada mata pelajaran, tetapi melibatkan pengalaman belajar yang di alami oleh peserta didik dan memengaruhi perkembangan mereka. Oleh karena itu, kurikulum dipahami sebagai segala kegiatan dan pengalaman belajar siswa yang menjadi tanggung jawab sekolah. Pengembangan kurikulum juga sebagai upaya untuk memperkuat nilai-nilai keagamaan melibatkan penyesuaian prinsip-prinsip agama dalam proses belajar.

Pada kurikulum baru, pembelajaran dirancang berbasis soft skills dan pengembangan karakter siswa (iman, taqwa, akhlak mulia, gotong royong, kemandirian dan kreatifitas). Dan bahwasannya perubahan kurikulum dapat membawa dampak positif dan negatif khususnya dalam bidang keagamaan yakni dalam Pendidikan Agama Islam (PAI).

Dampak positifnya yaitu kurikulum yang baru dapat melengkapi kekurangan yang ada pada kurikulum sebelumnya dan terdapat penyesuaian dengan tuntutan perubahan zaman sehingga peserta didik dapat belajar mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju dan canggih. Fungsi inilah yang akan mengahadapi tantangan masa depan, akibat tuntutan perubahan zaman tersebut akan tetap mampu merealisasikan tujuan pendidikan. Dengan adanya kurikulum yang baru pserta didik mampu menerapkan sebuah proyek dalam kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan adanya kegiatan tersebut peserta didik dapat memahami dengan jelas atas sebuah pembelajaran karena peserta didik  dapat mempraktekannya secara langsung. Kurikulum pendidikan agama islam memiliki peran yang vital dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan dalam masyarakat, pendidikan agama islam tidak hanya memberikan pemahaman tentang ajaran agama tetapi membantu karakter individu yang kuat secara spiritual, moral, dan etis.

Sementara dampak negatifnya yaitu fasilitas yang kurang memadai yang akan menjadi kendala atas perkembangan kurikulum yang baru, seperti halnya di pedalaman-pedalaman tidak jarang mereka tidak mendapatkan fasilitas yang baik, belajar semampunya dengan menggunakan fasilitas yang seadanya sehinnga menjadi hambatan untuk terwujudnya perkembangan kurikulum tersebut, dan dengan adanya perubahan kurikulum yang begitu cepat menimbulkan permasalahan yakni tidak tercapainya target pendidikan di awal permulaan. Hal ini disebabkan karena guru sebagai pendidik belum mampu menerapkan kurikulum baru secara menyeluruh.

*Notes: Opini ditulis oleh: Harlyan Nurpatimah, Fakultas Tarbiyyah, Fakultas Tarbiyyah, STAI Al Azhary Cianjur. Segala bentuk konsekuensi tulisan merupakan tanggungjawab penulis.

  

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Leave a Reply