RISDEM, Bandung – Indonesia lahir atas perjuangan yang panjang, pahlawan
Bangsa ini tidak pernah meminta untuk dipuji atau diagung-agungkan dan dianggap
sebagai perebut kemerdekaan, keinginan
besar mereka hanyalah bagaimana generasi Bangsa ini dapat terus menjaga dan
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Namun pertanyaan besar timbul dibenak saya, pernah tidak
kita semua berkontenplasi atas kondisi Negara yang sama – sama kita cintai…?
Sungguh ironi, kondisi bangsa semakin memprihatinkan, kriminalisasi setiap hari
terjadi, kekerasan seksual menjadi tren, minuman beralkohol menjadi konsumsi
harian, kemiskinan, kebodohan, dan korupsi, sampai saat ini belum ada yang bisa
memberikan solusi atas kondisi sosial yang buruk ini, malah dari hari ke hari
semakin memprihatinkan.
Apakah kita menyalahkan pemerintah..? Apakah kita
menyalakan masyarakat…? Apakah kita menyalahkan system…?, melalui tulisan ini
saya mengajak kita semua untuk kembali berpikir, jangan ada kata saling
menyalahkan atas kondisi yang terjadi ; diri kita sendirilah yang membuat
bangsa ini semakin terpuruk, diakui atau tidak, inilah yang terjadi ; Pejabat
di Negeri ini tidak pernah menyatu untuk membangun bangsa, malah saling
menyalahkan dan menghujat dan menganggap diri sendirilah yang paling benar, kodisi
ini semakin diperparah dengan memudarnya kesadaran masyarakat atas kondisi yang
terjadinya.
Indonesia lahir atas perjuangan yang panjang, pahlawan
Bangsa ini tidak pernah meminta untuk dipuji atau diagung-agungkan dan dianggap
sebagai perebut kemerdekaan, keinginan besar mereka hanyalah bagaimana generasi
Bangsa ini dapat terus menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Namun pertanyaan besar timbul dibenak saya, pernah tidak kita semua berkontenplasi atas kondisi Negara yang sama – sama kita cintai…? Sungguh ironi, kondisi bangsa semakin memprihatinkan, kriminalisasi setiap hari terjadi, kekerasan seksual menjadi tren, minuman beralkohol menjadi konsumsi harian, kemiskinan, kebodohan, dan korupsi, sampai saat ini belum ada yang bisa memberikan solusi atas kondisi sosial yang buruk ini, malah dari hari ke hari semakin memprihatinkan.
Apakah kita menyalahkan pemerintah..? Apakah kita
menyalakan masyarakat…? Apakah kita menyalahkan system…?, melalui tulisan ini
saya mengajak kita semua untuk kembali berpikir, jangan ada kata saling
menyalahkan atas kondisi yang terjadi ; diri kita sendirilah yang membuat
bangsa ini semakin terpuruk, diakui atau tidak, inilah yang terjadi ; Pejabat
di Negeri ini tidak pernah menyatu untuk membangun bangsa, malah saling
menyalahkan dan menghujat dan menganggap diri sendirilah yang paling benar,
kodisi ini semakin diperparah dengan memudarnya kesadaran masyarakat atas
kondisi yang terjadinya.
Tulisan sederhana ini kembali mengingatkan kepada kita
semua, bahwa saat ini kita mengalami tantangan besar yaitu ; Degradasi
Intelektual dan Degradasi Moralbagi penurus warisan kemerdekaan, baik pejabat,
masyarakat bahkan hal ini sudah menular di kaum muda yang merupakan pemegang
tongkat estapet Bangsa ini. Degradasi intelktual membuat Stok Sumber Daya
Manusia yang berkualitas semakin berkurang, sehingga kita akan terus kalah
bersaing, akibatnya Negara kita terus menjadi Negara pendonor bagi Negara lain,
Degradasi Moral yang melanda penerus Bangsa ini juga semakin memperburuk
keadaan, kaum muda yang seharusnya menjadi harapan bangsa selanjutnya, malah
semakin apatis dan terlena dalam pergaulan bebas dan tidak mau mempersiapkan
diri untuk menjadi penerus warisan kemerdekaan.
Namun sejatinya, mahasiswa itu menjadi benteng terakhir
dan itulah yang sangat diharapkan. orang muda yang harusnya memilih idealisme,
bukan berarti dia tidak mendukung pemerintah, tapi tetap berada pada posisi
intelektual yang berani mengatakan, benar kalau itu benar dan salah kalau itu
salah.
“Itu yang kita harapkan, jadi idealisme itu adalah, sisi
yang harus ada dalam pemuda, tapi sekarang semua kita mau yang pragmatis dan
instan, yang penting kita eksis dan dikenal. Semua melakukan itu yang pada
akhirnya berebut, sementara ruangnya sedikit, tapi keinginan untuk populer dan
dianggap itu sangat tinggi.
*Opini ditulis oleh Edwin Nursalam, sebagai resensi dari
materi yang disampaikan oleh Asep Lukman dalam forum LK III Badko HMI Jabar
2023.
No comments: