» » Pengaruh Ekonomi Terhadap Globalisasi Dunia Internasional

(Foto: Istimewa)

RISDEM, Bandung - Tidak diragukan lagi bahwa fenomena internasional kontemporer ditandai dengan semakin terintegrasinya segala aspek kehidupan manusia baik secara politik, ekonomi, sosial dan bahkan budaya dalam kerangka globalisasi. Integrasi yang mengarah pada kondisi state borderless tersebut sedikit banyak telah mengurangi otoritas negara sehingga negara bukan lagi aktor dominan dalam global village. Globalisasi memunculkan bentuk hubungan interdependence dan interconnection antar negara dan aktor-aktor lain non-negara. Akibatnya, isu-isu global kontemporer tidak lagi berputar pada permasalahan perang dan keamanan internasional semata, melainkan juga isu-isu non-konvensional lain seperti terorisme, global warming, transational crime, global poverty dan sebagainya yang tentunya menuntut peran serta semua aktor untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut.

Dalam globalisasi, isu ekonomi dan perdagangan internasional merupakan isu yang berjalan paling intens, dinamis dan paling menyita perhatian. Fenomena globalisasi membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap kegiatan ekonomi internasional baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Globalisasi ekonomi dan perdagangan ditopang oleh banyak faktor antara lain kemajuan teknologi informasi, transportasi, komunikasi dan ketersediaan infrastruktur yang memadai yang memungkinkan dilakukannya perdagangan lintas batas negara dalam waktu yang relatif singkat. Dampaknya, ekonomi antar negara menjadi semakin bergantung satu sama lain dalam lingkup global. Ini berarti bahwa kebijakan ekonomi suatu negara akan sangat berpengaruh terhadap kehiduan ekonomi negara lain. Oleh karenanya, suatu negara tidak lagi dapat mengambil kebijakan nasional tanpa mempertimbangkan lingkungan ekonomi global.

Ironinya, globalisasi juga membawa pengaruh buruk dalam dunia internasional. Masalah domestik di suatu negara bisa menjadi masalah global. Saya ambil sempel Kebakaran hutan di Indonesia tidak hanya merugikan Indonesia semata tetapi juga regional Asia Tenggara. Di sisi lain, globalisasi telah menciptakan strata dan ketimpangan sosial ekonomi di dunia. Di negara dunia ketiga, globalisasi hanya menimbulkan bentuk eksploitasi baru dalam kerangka imperialisme negara-negara maju. Selanjutnya, hanya segelintir orang saja yang dapat menikmati globalisasi sementara mayoritas warga dunia masih hidup di bawah garis kemiskinan. 

Negara-negara didunia sudah mempunyai sistem sendiri untuk mengatur perekonomian serta kehidupan bernegara masyarakatnya. Liberalisme yang segala sesuatunya menyerahkan pada pasar tetap saja memerlukan peran pemerintah pada sisi yang lain untuk keberlangsungan sistem yang sudah ada. Kerjasama antar negara merupakan strategi untuk bisa menguasa pasar dinegara lain, selain sebagai sarana simbiosis mutualisme antar negara. Ada negara yang melimpah SDA nya tapi minim SDM, ada pula yang sebaliknya. Perang pengaruh liberalism dan kapitalisme akan terus berlanjut tentunya untuk sebagai ajang pembuktian sistem ekonomi yang paling baik.

Tentunhya untuk menjawab persoalan globalisasi  di atas perlu nya membuat suatu formulasi baru untuk menghadapi ke krisisan global salah satu nya yaitu memperkuaat kemandirian ekonomi nya.  Tentunya dengan kemajuan teknologi yang semakin tinggi ini mendorong pemerintah untuk secepatnya mengambil langkah langkah baru yang nati nya ini akan menjadilan solusi bagi pertumbuhan ekomi secara madiri oleh suatu negara, maka dengan penomena yang terjadi saat ini saya membuat salah satu pegamatan dan tentunya ini akan menjadi salah satu solusi bagi perekonimin suatu negara, salah satunnya yaitu pentingnya sebuah negara mengembangkan digitalisasi dan model bisnis digital untuk menjadi solusi bagi perbaikan perekonomian dunia.

Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi terntunya ini tidak bisa berjalan sendiri dorongan dari pemerintah  sangatlah penting untuk merealisasikan kebijakan yang tepat  bagi sebuah kemajuan suatu negara.

Opini dikirimkan oleh: Ahmad Yasir Rabbani

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Leave a Reply