(Foto: Istimewa)
RISDEM, Bandung - Provinsi Jawa Barat termasuk daerah yang akan mengadakan
Pemilihan Kepala Daerah pada 2018 mendatang. Dipastikan akan muncul pemimpin
Jawa Barat baru untuk 5 tahun kedepan, mengingat Gubernur Jawa Barat sekarang,
Ahmad Heryawan tidak akan mencalonkan kembali karena sudah 2 periode memimpin.
Dari beberapa nama yang muncul dalam bursa pencalonan,
terdapat nama-nama baru dalam kancah Jawa Barat seperti Dedi Mulyadi (Bupati
Purwakarta), Ridwan Kamil (Walikota Bandung), Uu Ruzhanul Ulum (Tasikmalaya),
juga nama-nama besar dari Provinsi Jawa Barat seperti Dedi Mizwar (Wakil
Gubernur Jawa Barat), dan Iwa Karniwa
(Sekda Jawa Barat).
Namun belakangan nama Iwa Karniwa menjadi sorotan, karena
banyak spanduk kampanye Iwa yang sedang memakai Pakaian Dinas.
Hal ini mendapat tanggapan dari BADKO HMI Jawa Barat,
Nuran Fiqolbi menyampaikan dalam wawancaranya kepada tim RISDEM,
" Dalam undang-undang no 5 tahun 2014 pasal 12
tentang peran bebas dari interpensi politik. Namun nyatanya Sekretaris Daerah
Jawa Barat hari ini sudah mendaftar ke beberapa partai politik yang seharusnya
sudah menggugurkan peranannya sebagai pegawai negeri sipil. Hal ini dapat
dibuktikan bahwa Sekda mendaftar ke partai politik dan sebenarnya sudah
menggugurkan tugas dan kewajibannya, yang berarti memiliki makna sebagai
deklarasi diri yang akan mencalonkan di monentum Pilkada Jawa Barat"
Menurut Nuran, hal ini merupakan satu pelanggaran dan
perlu untuk segera ditindaklanjuti berupa pencopotan Iwa dari posisi Sekretaris
Daerah Jawa Barat demi menjaga netralitas dan keadilan dalam pelaksanaan
pemilihan Gubernur.
"Tidak Pantas Pemimpin Aparatur Sipil Negara
(ASN) Berkampanye Dengan Pakaian Dinas,
sudah tepat jikalau MENDAGRI RI mencopot Iwa Karniwa dari SEKDA Provinsi Jawa
Barat" tutup Nuran dalam wawancara kepada RISDEM. (RSDM / adm)
No comments: